Senin, 19 Juni 2017

Selami Pesona Bunaken

Taman Nasional Laut Bunaken begitu tenar dan membuat orang-orang ingin mengunjunginya. Termasuk saya. Tidak begitu saya rencanakan perjalanan ke Manado sebenarnya. Namun begitulah, lagi-lagi, kesempatan untuk mengunjungi tempat-tempat yang indah di Indonesia, termasuk Manado, kembali datang pada saya. Acara utama bukan jalan-jalan. Jalan-jalan 'hanya' side effect menurut saya. Dalam arti, jika mengunjungi suatu tempat dengan tujuan utama bukan jalan-jalan, tentulah selama perjalanan itu ada cerita tentang jalan-jalan itu sendiri.


Perjalanan ke Manado saya tempuh dengan jalur udara dari Surabaya. Sekali terbang dan alhamdulillah tidak ada transit, meski durasi di atas pesawat cukup lama, untuk ukuran terbang di dalam negeri. Keindahan Manado sudah saya tangkap sejak dari atas pesawat. Sebelum mendarat, dari ketinggian sudah terlihat alam Manado yang menawan. Laut membiru, alam menghijau dengan dominasi pohon kalapa yang melambai. Panorama khas Indonesia. Terutama panorama di kawasan sekitar bandara. Lokasi bandara agak di tepian kota. Sementara, lokasi kegiatan saya ada di sebuah hotel di Kota Manado.
Acara saya kebetulan tidak hanya di Kota Manado, tetapi juga ada di kawasan  Kota Bitung. Jadilah, saya dan rombongan kegiatan itu berkunjung ke Bitung, meski menginapnya tetap di Manado. Hal itu membuat saya menjadi leluasa mengenal Manado dan Provinsi Sulawesi Utara secara umum. Melewati daerah-daerah di Provinsi Utara yang indah.

Saya menginap di sebuah hotel besar yang berada di tepi laut. Tepatnya di kawasan Boelevard Manado. Kota Manado sendiri memang terletak di dekat laut. Saat sore, kawasan ini cukup ramai sebab selain banyak pusat perbelanjaan, juga banyak restoran yang nyaman untuk digunakan meretas senja sembari memandang laut.
Ketika acara utama sudah selesai, saya dan beberapa teman menyempatkan untuk ke Bunaken. Dari hotel, cukup ke dermaga yang tidak jauh jaraknya dan menyebrang ke kawasan Bunaken. Bunaken baru jelas terlihat keindahannya saat kita menyelam atau snorkeling. Kekayaan biota bawah lautnya sungguh menawan. Ditambah jernih airnya membuat saya begitu betah menghabiskan waktu di sana, hehe.

Saat itu, waktu saya tidak begitu lama di Manado sebab tiket perjalanan ke Manado pulang pergi sudah dipesan sejak awal. Jadi saya tidak bisa menunda kepulangan saya untuk sekadar menikmati Kota Manado lebih lama. Ya, setidaknya sudah cukup bagi saya mengunjungi Manado sebab saya juga sudah bisa menikmati pesona Bunaken yang indah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Unggulan

The Short Story in The 21st Century

TJERITA AND NOVEL LITERARY DISCOURSE IN POST NEW  ORDER INDONESIA By Stefan Danerek Centre for Languages and Literature Lund Unive...