Karimunjawa, tentu kata yang
tidak asing lagi di telinga kita. Kita barangkali sudah sering mendengarnya dan
yang tergambar dalam benak kita ketika mendengar nama kepulauan itu disebut
adalah gugusan pulau nan indah disertai panoramam pantai berpasir nan menawan dan juga pemandangan bawah laut yang memesona. Beda
ketika saya pertama kali mendengarnya di kisaran tahun 2000 silam. Saya tidak
punya bayangan apa-apa tentang Karimunajwa, mendengarnya pun juga jarang. Saat
itu, saya masih berstatus sebagai mahasiswa di UNS. Ada salah satu teman yang
asalnya dari Jepara dan bercerita tentang pesona Karimunjawa. Saya masih awam
tentang Karimunjawa. Namun, mendengar cerita dari teman tadi, saya seketika
begitu tertarik untuk berkunjung ke sana. Kelihatannya begitu indah dan saya
berpikir, saya harus ke sana. Hingga, terwujudlah keinginan saya mengunjungi
Karimunjawa. Kali ini, saya ingin menuliskan perjalanan saya ketika untuk kali
kedua ke Karimunjawa di bulan Mei 2016 lalu.
Apa motivasi terbesar Anda saat ingin membeli buku? Karena memang
butuh? Sekadar membelanjakan uang? Karena terpengaruh cerita teman
tentang isi buku? Atau karena tertarik langsung saat melihat-lihat buku
tersebut? Tentu antarkita berbeda alasan untuk membeli buku. Terkadang
kita memang benar-benar membutuhkan buku tersebut, tetapi terkadang bisa
saja tanpa terencana lebih dulu untuk membelinya.